Monday, April 04, 2005

bodohnya patah hati

nasehat seorang kiai kepada anaknya yang menangis berhari-hari karena ditinggal pacarnya.

"anakku, harusnya kamu itu bersyukur putus ama yayankmu itu, lha wong kamu dari golongan makhluk yang sempurna, diciptakan tuhan dari sebutir debu, dan kemudian, "kun faya kun!" dan jadilah kamu."
"lihatlah dirimu itu, cantik kan?"
"sedangkan dia?"
"dia itu apa? memang sih dia juga diciptakan dari sebutir debu, tapi kemudian, "ALAKAZAM !!"
"ya...jadinya seperti dia itu."
"tidak tahu tata krama, tidak tahu unggah-ungguh. jadi bersyukurlah kamu, ya, dan jangan menangis!"

hikayat valentin

Konon syahibul hikayat, tersebutlah seorang lelaki muda yang hobinya terk-trekan. lelaki itu jatuh cinta dengan seorang putri jutawan. Meski cinta mereka bertaut bak sinotron kacangan, tentu saja kisah cinta itu tidak mendapat restu dari sang jutawan, alias bapaknya sang putri.

ketidak setujuan sang jutawan ini tentu saja bukan hal yang aneh, karena di mata sang jutawan lelaki muda itu dengan hobinya yang trek-trekan tentulah (seperti orang jepang bilang) madeshu, alias masa depan shuram. hanya akan menjadi benalu bagi masa depan bisnisnya.

untungnya, menghadapi hambatan tersebut, lelaki muda tersebut tertantang secara positif untuk membuktikan bahwa dia sama sekali tidak ada hubungannya dengan bahasa jepang itu.

maka baralihlah hobi balapan motornya dari jalanan ke dalam sirkuit--dan tidak tanggung-tanggung di kelas cc yang paling besar. perjuangan berliku dia lalui sampai akhirnya menjadi juara, tepatnya pada tanggal 14 februari (aku ingat benar itu- red)

sejak itulah maka setiap tanggal 14 februari perjuangan cinta yang positif itu diperingati (terutama oleh penggemar balap motor besar 500cc sebagai hari valentin--dalam rangka memperingati perjuangan Valentin(o Rossi)

(diterjemahkan dari versi naskah aseli berjudul "The legend of Valentino Rossi")
--
februari, 14 2005